Taman Hati
Sabtu, Oktober 25, 2008
Cemburu
Saat aku melihatnya
Sedang bersama seorang wanita
Yang sama sekali tak kenal
Sekian lama… banyak wanita yang mendekatinya
Tak satu orang pun yang bisa mendekatinya
Karena sikap dan perasaannya
Yang dingin sedingin es pada semua wanita
Tapi… kenapa?
Kenapa wanita itu dapat mendekatinya?
Apa mungkin dia luluh pada wanita itu?
Aku tak tahu…
Apa sebenarnya yang dimiliki oleh wanita itu?
Sehingga dia dapat sedekat itu dengannya
Penantian
Tinggalkan ku sendiri disini
Tak ada teman lagi
Yang duduk disampingku ini
Sekian lama
Ku menanti agar ada seseorang
Yang duduk disampingku
Sebagai pengganti dirimu
Dan akhirnya
Ku temukan seseorang
Yang mau menjadi temanku
Yang duduk disampingku
Dia….
Sangat pengertian dan selalu berhiburku
Dan dia juga orang
Yang telah membuatku tersenyum kembali
Walaupun begitu
Aku tetap memikirkan dirimu
Aku selalu berharap
Agar suatu saat nanti aku dapat bertemu denganmu
Bestfriend
Dirinya bagai bintang
Sehingga membuatku berharap
Dia kan jatuh dihadapanku
Setiap malam diriku selalu memandangi langit
Jenuh akan awan yang selalu menutupi dirinya
Di dalam hatiku seakan berkata
Akankah ku dapatkan pengganti dirimu?
Hari itu pun tiba….
Kau hadir dikehidupanku dengan hati sebening embun
Kau sirnahkan kabut dijiwaku
Kau berikan warna terang tuk kelamnya mimpiku
Kau adalah seorang sahabat
Yang menjadi tumpuan hidupku
Yang menjadi cahaya pelita bagiku
Dan menjadi tempat curahan hatiku
Sahabat…
Jika kau pergi
Hancur luluh hidupku
Kepada siapa lagi aku bersimpuh
Sahabat…
Kalau kita berpisah
Jangan lupakan diriku
Bersama nanti kita adakan reuni jauh
Penyesalan yang Terlambat
Aku rindu padamu
Aku rindu akan suaramu
Aku rindu akan nasihatmu
Semenjak kehadiranmu
Jiwa yang dulu kelam dan sepi
Kini t’lah sirnah
Hanya kau…
Satu-satunya orang yang tahu siapa aku
Satu-satunya orang yang mengerti aku
Dan satu-satunya orang yang tahu apa mau aku
Ingin rasanya… Saat ini
Kau berdiri dihadapanku
Ingin aku memandang wajahmu
Yang selalu mendukungku
Ingin aku menatap sorot matamu
Yang tahu siapa aku tanpa menatapku
Ingin rasanya…
Ku memeluk erat tubuhmu
Layaknya seorang adik
Yang tidak ingin ditinggal pergi kakaknya
Aku tahu hal itu
Tak akan terjadi
Dan tak akan pernah terjadi
Karena ku dirimu pergi
Meninggalkan aku sendiri
Di dunia…
Yang tak ku kenali
Akankah aku bertemu denganmu?
Tapi kapan…?
Lima tahun lagi atau 15 tahun lagi
Atau selamanya aku tidak akan pernah bertemu dengan dirimu?
Sesosok laki-laki yang sering aku sebut “kakak”
Sesosok laki-laki yang selalu aku puji
Setiap saat, dimana pun aku berada
Yang ku kenal hanya sebuah nama
Nama yang t’lah terukir jelas
Di lubuk hatiku
Dan tak seorang pun yang dapat menghapusnya
Dari dalam hati ini
"Enggal”
Kamis, Oktober 23, 2008
Adakah Hati yang Selalu Merindu
Seperti sepenggal hati Sang Adam kepada Hawa
Adakah hati yang selalu merindu?
Seperti belahan hati San Pek kepada Eng Tay
Adakah hati yang selalu merindu?
Seperti hati seorang Majnun kepada Layla
Adakah hati yang selalu merindu?
Seperti bongkahan hati Batara Rama kepada Sang Dewi Sinta
Adakah hati yang selalu merindu?
Ya,,,
Hatiku kepada hatimu...
Ketahuilah pahala di sisi Allah lebih berharga
Jika badab tercipta unutk kematian,
Maka kematian di jalan Allah lebih utama
Jika rezeki dibagikan menurut ketentuan,
Alangkah baiknya untuk tidak serakah dalam usaha
Jika harta setelah terkumpul akan ditinggalkan,
Mengapa orang kikir untuk menginfakkannya
Tak Mengerti
Hingga saatnya bertemu dirimu lagi
Menit demi menit hilang
Kulalui tiada tenang
Hati ini gelisah
Hati ini resah
Menanti esok hari
Menanti datangnya pagi
Perjumpaan denganmu
Selalu kutunggu
Bila bukan cinta
Mengapa setengah hatiku menyimpan dirimu?
Cinta
Katika dia berkata tak aa yang dapat menentangnya
Dan ketika dia bertindak tak ada yang dapat mencegahnya
Siapakah dia sebenarnya?
Dia membuat orang-orang yang mengenalnya dirinya
Hidup tak tenang selama dia berada di dekat mereka
Dia membuat orang-orang yang terkena virusnya
Melakukannya apa saja tanpa berpikir dengan akal sehat mereka
Karena yang ada di dalam pikiran
Dan di dalam hati mereka
Hanya ada dia,,, kamu
yaitu CINTA
Siapa Dia?
Dan gerbang langit pun t'lah di buka
Dia turun menjelma menjadi sesosok embun
Yang menetes di rerumputan nan hijau
Dia berdiri dihadapanku yang sedang berada di alam bawah sadar
Saat ku melihatnya, sebuah pertanyaan terlontar, "siapakah dirimu?"
Belum sempat ku mendengar jawabannya
Aku pun kembali dari mimpiku
Aku tak tahu siapa dia
Dia yang membuat tidurku tak tenang
Karena aku selalu memikirkannya
Dimana pun aku berada
Dan ketika kerajaan senja mulai runtuh
Dan saat itulah sang malam kembali berjaya
Ia membawa anak kesayangannya
Bintang...
Malam itu,,
Aku hanya duduk diam sambil memandangi dirinya
Karena ku anggap dia seperti bintang
Yang ingin selalu ku pandangi setiap malam
